nusakini.com - Internasional - Pasangan asal Amerika Serikat yang menjadi perhatian nasional setelah mereka menodongkan senjata api kepada kerumunan demonstran Black Lives Matters tahun lalu, telah diberikan pengampunan.

Mark dan Patricia McCloskey divideokan sedang memegang senjata api di depan rumah mereka di St Louis, Missouri. Mereka kemudian didenda setelah mengaku bersalah dalam tuntutan perbuatan kurang baik tahun ini.

• Brunai Darussalam Mendadak Masuk dalam Daftar Hitam AS, Ada Apa?
• Pasukannya Diusir dari Niger, Begini Respon Panglima Militer AS
• Niger Putuskan Akhiri Perjanjian Pangkalan Militer AS
• Kemerdekaan Taiwan dari China Pupus, Biden Tak Merestui
• Sasar Kelompok Houthi, AS dan Inggris Bombardir Yaman

Namun Gubernur Missouri yang berasal dari partai Republik, Mike Parson, telah mengampuni mereka, tindakan yang ia janjikan setelah kelompok konservatif Amerika Serikat mulai mendukung pasangan ini.

Mark dan Patricia yang dua-duanya merupakan pengacara, sempat menghadiri Konvensi Nasional Republik, dan Mark mengumumkan ia berencana untuk mengikuti pemilihan Senat AS di Missouri.

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 28 Juni 2020 di tengah ramainya demonstrasi setelah George Floyd terbunuh. Petugas polisi Derek Chauvin menekan leher Floyd dengan lututnya selama 9 menit dan mendapatkan hukuman 22 tahun penjara.

Rekaman video menunjukkan Mark melambaikan senapan serbu dan Patricia memebang pistol semi-automatic. Video ini kemudian langsung viral di media sosial.